SMKN 2 Depok kembali menyelenggarakan workshop peningkatan kualitas pembelajaran di kelas bagi guru pada 15 dan 18 Agustus 2023 di ruang Nakula Sadewa. Kegiatan yang diikuti oleh 50 guru ini mengundang Dr. Phil. Nurhening Yuniarti, S.Pd., M.T (Dosen Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta). Dalam paparan materinya, beliau menyampaikan bahwa seorang guru harus menjadi pembelajar sejati sepanjang hayat. Hal ini sangat diperlukan untuk mendukung proses pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas.
Dalam proses pembelajaran di kelas, guru memegang peranan yang sangat penting untuk menciptakan pembelajaran yang efektif, sehingga tujuan pembelajaran di kelas dapat tercapai. Guru yang baik adalah guru yang bisa memfasilitasi semua peserta didik dengan beragam karakteristik. Kriteria guru yang baik antara lain: memiliki kemampuan komunikasi yang baik; menjadi pendengar yang baik; berkolaborasi dalam menyelesaikan tugasnya; adaptif dengan perkembangan IPTEK; melibatkan siswa dalam pembelajaran; menunjukkan empati; memiliki kesabaran; menjadi pembelajar seumur hidup.
Ada beberapa hal yang perlu diperbarui (update) untuk memenuhi kriteria sebagai guru yang baik, di antaranya:
a. bidang ilmu yang ditekuni; sebagai seorang guru wajib untuk mempelajari hal-hal baru yang berkaitan dengan bidang ilmu yang ditekuni. Hal ini penting untuk dilaksanakan agar peserta didik mendapatkan ilmu yang kontekstual dan tidak ketinggalan jaman.
b. ketrampilan mengajar; guru perlu menerapkan pembelajaran yang berdiferensiasi dan integrasi teknologi.
c. Pembelajaran Inovatif; mengimplementasikan model pembelajaran yang bervariasi, sehingga peserta didik mendapatkan pengalaman dalam proses belajar yang tidak monoton.
d. Pengembangan Media Pembelajaran; memfasilitasi belajar siswa dengan kolaborasi teknologi sehingga siswa tidak mengalami kejenuhan dalam pembelajaran.
e. Penilaian Pembelajaran; bertujuan untuk memberikan feedback terhadap proses belajar yang telah peserta didik lakukan.
f. Penyusunan Perangkat Pembelajaran; agar proses pembelajaran dapat terstruktur, terarah, dan terdokumentasi.
Implementasi kurikulum merdeka, menekankan pada penerapan pembelajaran berdiferensiasi dan integrasi teknologi. Pembelajaran berdiferensiasi adalah menciptakan kesetaraan belajar bagi semua peserta didik dan menjembatani kesenjangan belajar antara yang berprestasi dengan yang tidak berprestasi. Esensi pembelajaran berdiferensiasi yaitu melaksanakan proses pembelajaran yang berorientasi pada siswa dan memfasilitasi siswa untuk terlibat dalam pembelajaran. Sedangkan, integrasi teknologi yaitu mengkolaborasikan kemampuan literasi, kecakapan pengetahuan, ketrampilan & sikap, serta penguasaan terhadap teknologi. (Roem/Win)